FESTIVAL PERMAINAN TRADISIONAL KOTA SERANG
SERANG – Bagi sebagian besar anak-anak jaman sekarang, ragam permainan tradisional seperti gobag, bentengan, dampu, engkle, gatrik, egrang, congklak, bekel, dan lain-lain, jangankan memainkannya, bahkan mendengar sebutannya saja sudah terasa aneh.
Ditambah dengan serbuan permainan modern yang massif terhadap anak-anak melalui internet dimana gawai menjadi ujung tombaknya, kian tersingkirlah permainan tradisional dari pergaulan anak-anak Indonesia.
Padahal, meski terkesan kuno, banyak manfaat yang bisa diambil anak-anak setiap memainkan permainan tradisional. Di dalam permainan tradisional, bukan hanya kesenangan dan kegembiraan yang bisa dirasakan, tetapi juga banyak unsur positif lainnya. Di antaranya adalah melatih kreativitas, membangun kebersamaan dan kekompakan, bahkan menyehatkan karena melibatkan banyak gerakan.
Belum lagi dari sisi nilai-nilai kearifan lokal, dimana permainan tradisional adalah salah satu warisan yang ditanamkan para nenek moyang sejak dahulu kala dan layak dilestarikan bersama.
Inilah yang melatarbelakangi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang menggelar acara Pelestarian dan Aktualisasi Adat Budaya Daerah berupa Festival Permainan Tradisional di lapangan SMPN 8 Kota Serang, Walantaka, Selasa 18 Desember 2018.
Salah satu upaya pelestarian permainan tradisional yang diyakini efektif adalah melalui sekolah-sekolah. Dalam hal ini peran guru untuk mengenalkan dan membiasakan para murid melakukan permainan tradisional menjadi sangat penting.
Peran lainnya tentu saja berada di tangan para orangtua, yakni dengan memberikan keleluasaan bagi anak-anak untuk bermain dengan teman sebayanya memainkan permainan tradisional. Kondisi ini akan sangat bermanfaat karena bisa mengurangi kecanduan anak terhadap internet dan ponsel. Seperti diketahui bersama, ponsel dengan ragam permainan online atau internet bukan saja membuat kecanduan tetapi juga membentuk sifat individualistis pada diri anak.
Pembentukan karakter yang positif inilah yang terdapat pada permainan tradisional. Selain itu anak-anak juga akan lebih mengenal satu sama lain dalam arti membangun kesepahaman. Belum lagi dari sisi pengendalian emosi serta pembagian tanggung jawab serta membangun sportivitas. Sifat-sifat itulah yang kini sedang tergerus di diri generasi muda kita.
Festival Permainan Tradisional 2018 adalah kali ketiga diselenggarakan Dindikbud Kota Serang. Ragam permainan tradisional serta peserta lombanya masih terbatas yakni perwakilan para murid SD dari 6 UPT Pendidikan Kecamatan. Untuk itu diharapkan di masa mendatang kegiatan pelestarian permainan tradisional bisa lebih melibatkan lagi para murid sekolah dasar hingga SMP, baik negeri maupun swasta. Dengan begitu permainan tradisional tetap lestari, dan sebaliknya generasi muda Kota Serang akan tumbuh menjadi anak yang sehat, kreatif, serta memiliki rasa kerbersamaan yang tinggi. ***
Naskah: Wanoja
Narator: Jennie
Kameramen: Gaduh
Editor: Rudi
KALAU SUKA SAMA TAYANGAN BERNUANSA KEARIFAN LOKAL BANTEN, SILAKAN SUBSCRIBE & LIKE YA….TERIMA KASIH
Tertarik kegiatan anda ditayangkan di Program Lipsus PASTV? Kontak kami di 081911108075