MILAD KE-8 BJS: UPAYA NYATA PELESTARIAN BAHASA JAWA SERANG

Aje Kendor Cecantelan lan Deduluran

SERANG – Karena sejumlah faktor, dimana modernisasi menjadi faktor utamanya, penggunaan bahasa daerah di tengah masyarakat kini terus berkurang. Begitu pula di Kabupaten dan Kota Serang, serta Cilegon, dimana bahasa daerah yang diwariskan leluhur adalah bahasa Jawa Serang. Bahasa Jawa Serang atau kerap disebut Jaseng, lebih sering digunakan dalam pergaulan. Sementara untuk di tatanan priyayi bahasa Jaseng yang digunakan adalah Bebasan.
Menyadari kondisi kian tergerusnya bahasa Jaseng, sekelompok pemerhati bahasa ini pada 17 November 2010 silam menggagas berdirinya komunitas Bahasa Jawa Serang atau BJS. Sewindu BJS berkiprah di tengah masyarakat, pelestarian meluas dari sekedar Bahasa Ibu dengan telah juga merambah wilayah pelestarian khasanah seni budaya, termasuk kuliner, khas Banten.

Merayakan sewindu kehadiran BJS, para anggota komunitas ini, Minggu 18 November, menggelar acara Milad ke-8 BJS di lapangan tenis dalam ruang Pemkab Serang. Hadir bersama ratusan anggota BJS yang datang dari berbagai daerah, Wakil Walikota Serang terpilih Subadri Usuludin.
Kehadiran dan eksistensi BJS dikatakan Subadri sangat disambut Pemkot Serang karena merupakan mitra dalam upaya pelestarian seni budaya di Kota Serang.

Milad ke-8 BJS tentu tidak akan lengkap tanpa acara bancakan, yakni makan bersama di atas hamparan daun pisang dengan menu utama rabeg. Sementara sebagai hiburan ditampilkan lawakan khas Rambo Banten serta teater rakyat khas Kota Serang, ubrug. ***

Naskah: Wanoja
Narator: Jennie
Kameramen: Gaduh
Editor: Rudi

KALAU SUKA SAMA TAYANGAN BERNUANSA KEARIFAN LOKAL BANTEN, SILAKAN SUBSCRIBE & LIKE YA….TERIMA KASIH
Tertarik kegiatan anda ditayangkan di Program Lipsus PASTV? Kontak kami di 081911108075

author
No Response

Leave a reply "MILAD KE-8 BJS: UPAYA NYATA PELESTARIAN BAHASA JAWA SERANG"