SAWAHLUNTO – Jika membahas tentang khasanah budaya, pariwisata, dan kekayaan sejarah suatu daerah di Nusantara, Sumatera Barat adalah salah satu provinsi yang paling bisa dikemukakan. Provinsi yang terletak di sebelah barat pulau Sumatera dengan luas sekitar 42.297 km² dan dikenal dengan etnis Minangkabau ini, terdiri dari 12 kabupaten dan 7 kota, dengan Kota Padang sebagai ibukotanya.
Provinsi Sumatera Barat telah lama dikenal akan kekayaan alam dan hasil bumi yang sudah dieksplorasi sejak pemerintah kolonial belanda. Inilah yang membuat Sumatera Barat memiliki banyak kekayaan budaya dan sejarah bernilai tinggi.
Dalam upaya mempelajari pengelolaan sejarah, kebudayaan, dan pariwisata sebagai aset daerah bernilai tinggi inilah, Pemerintah Kota Serang melalui Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan (Dindikbud), 7 sampai dengan 11 Mei 2018, melakukan lawatan kerja ke Provinsi Sumatera Barat.
Di Provinsi Sumatera Barat, daerah yang pertama kali disinggahi rombongan lawatan kerja Pemkot Serang yang dipimpin Kepala Dindikbud Kota Serang Akhmad Zubaidillah adalah Kota Sawahlunto.
Turut serta dalam rombongan Kabag Hukum Pemkot Serang Yudi Suryadi, Sekretaris Dindikbud Kota Serang Wasis Dewanto; Kabid Kebudayaan Dindikbud Kota Serang Maya Rani Wulan; Kasie Destinasi Wisata Disparpora Kota Serang Toto ST Radik; Peneliti Laboratorium Bantenologi Helmy Ulumi; serta seniman dan budayawan Kota Serang Purwo Rubiono.
Di Kota Sawahlunto, rombongan kunker Pemkot Serang disambut dan berdialog dengan Dinas Kebudayaan, Sejarah Dan Purbakala setempat. Adapun fokus lawatan kerja adalah pada penguatan jati diri dari sisi kebudayaan. Seperti diketahui, Sawahlunto adalah kawasan bekas tambang batu bara yang habis dieksplorasi sejak era kolonial belanda. Kini, kawasan tambang batu bara dan infrastruktur pendukungnya seperti kereta api, dikelola sebagai cagar budaya yang memiliki warisan sejarah bernilai tinggi.
Di Kota Sawahlunto pula yang punya misi mendirikan 1000 museum sejarah dan budaya, Pemkot Serang terinspirasi untuk mendirikan museum etnografi dan perangkat perlindungan cagar budaya serta sejarah melalui beragam perwal atau perda yang diterbitkan.
Lawatan berikutnya adalah ke Kota Padang dan Bukit Tinggi. Di Kota Padang, rombongan Pemkot Serang disambut Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Sumatera Barat Medi Iswandi berserta jajarannya.
Di Kota Padang, fokus lawatan diantaranya adalah terkait pelestarian dan pengembangan potensi seni, budaya, dan pariwisata, termasuk kekayaan khasanah kuliner. Upaya pelestarian dan pengembangan tersebut dilakukan melalui beragam regulasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Barat maupun Pemerintah Kota Padang. Beragam regulasi itulah yang oleh Pemkot Serang dicermati untuk kemudian dikaji apakah kelak bisa diterapkan di Kota Serang.
Masih dalam lawatan di Kota Padang, pengelolaan Taman Budaya Sumatera Barat juga menjadi fokus pembelajaran rombongan Pemkot Serang. Taman Budaya Sumatera Barat yang dikelola bersama oleh pemerintah daerah dengan para seniman dan budayawan setempat, selama ini dikenal karena keberhasilannya melestarikan dan mengembangkan seni budaya setempat, termasuk penyelenggaraan program kegiatan seni budaya berskala internasional.
Lawatan pemkot serang ke Provinsi Sumatera Barat kemudian diakhiri dengan singgah ke Bukit Tinggi. Di sini, hal yang dipelajari antara lain perihal peraturan daerah yang menjadikan bangunan khas seperti istana dan jam gadang sebagai ikon atau landmark kebanggaan daerah. *
Naskah: Wanoja
Kameramen: Obie
Narasi: Jennie
Editor: Rudi
KALAU SUKA SAMA TAYANGAN BERNUANSA KEARIFAN LOKAL BANTEN, SILAKAN SUBSCRIBE & LIKE YA….TERIMA KASIH