SERANG – Jika bagi banyak pelajar kelas 12 SMA di berbagai daerah kelulusan masih saja dirayakan dengan aksi konvoi di jalanan dan corat-coret seragam sekolah, maka di SMAN 2 Kota Serang, perilaku tidak terpuji itu sama sekali tak berlaku.
Adalah pihak sekolah yang secara konsisten terus mengantisipasinya dengan melakukan prosesi pengumuman kelulusan yang edukatif dan penuh kesantunan. Setiap tahun, untuk mengantisipasi aksi corat-coret seragam, sebelum mengikuti prosesi pengumuman kelulusan, setiap pelajar kelas 12 SMAN 2 Kota Serang yang hadir bersama orangtuanya terlebih dahulu diminta mengikuti program sedekah seragam sekolah. Di sini, para pelajar memberikan seragam sekolahnya yang masih layak pakai untuk disumbangkan kepada mereka yang berhak melalui sekolah.
Bagi SMAN 2 kota serang, pelibatan orangtua di acara pengumuman kelulusan menyiratkan banyak makna. Selain bahwa di setiap momen selalu ditekankan bahwa sukses seorang anak tak pernah lepas dari peran orangtua, pada kesempatan ini pihak sekolah secara khusus menyerahkan kembali setiap anak didik yang sebelumnya dititipkan pihak orangtua.
Sebelum mengikuti acara inti yakni pengumuman kelulusan, para murid dan orangtuanya secara bersama mengikuti prosesi pembacaan asmaul husna. Bagi setiap murid SMAN 2 kota serang, pembacaan asmaul husna merupakan pembiasan yang dilakukan setiap Rabu dan Jumat pagi. Hal ini sesuai dengan metode pendidikan di SMAN 2 Kota Serang yang menekankan pendidikan karakter berbasis spiritual.
Sebelum bersama orangtua membuka amplop berisi pengumuman kelulusan, setiap murid kelas 12 kembali diingatkan tentang betapa pentingnya peran orangtua dalam mendukung kesuksesan seorang anak. Dan sebagai balas budi, tiada lain yang bisa dilakukan seorang anak adalah dengan berbakti kepada orangtuanya.
Selama 3 tahun menempuh pendidikan di SMAN 2 Kota Serang, baik orangtua dan para murid mengakui dampak dari pendidikan karakter berbasis spiritual yang mereka jalani. Paling menonjol adalah dalam hal kesantunan terhadap orangtua. Begitu pula dalam hal keimanan dan ketakwaan. Selain itu, dampak positif dari pendidikan berbasis spiritual inipun ternyata juga dirasakan oleh pelajar dari kalangan nonmuslim.
Dari sebanyak 678 murid kelas 12 SMAN 2 Kota Serang tahun ajaran 2017-2108, sebanyak 100 persen atau seluruhnya dinyatakan lulus. Sebanyak 50 murid di antaranya telah diterima di perguruan tinggi negeri (PTN) melalui jalur seleksi nilai masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN). Seperti tahun-tahun sebelumnya, diyakini Kepala SMAN 2 Kota Serang Deni Arif Hidayat, melalui seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN) maupun jalur sekolah kedinasan dan jalur lainnya, tak kurang dari 95 persen lulusan SMAN 2 Kota Serang terserap di berbagai PTN yang ada, termasuk PTN unggulan.
Setiap lulusan SMAN 2 Kota Serang, ditegaskan Deni, sudah dibekali kemampuan untuk menempuh pendidikan lanjutan maupun pilihan lainnya. Ini dikarenakan mereka telah memiliki bekal ahlak yang cukup, empati kepada guru dan orangtua yang tinggi, serta kemampuan akademik yang bisa diandalkan.*
Naskah: Wanoja
Kameramen: Akmal
Narasi: Jennie
Editor: Rudi
KALAU SUKA SAMA TAYANGAN BERNUANSA KEARIFAN LOKAL BANTEN, SILAKAN SUBSCRIBE & LIKE YA….TERIMA KASIH