SERANG – Di hampir semua acara kenegaraan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Banten, para tamu dan undangan umumnya disambut dengan suguhan tarian selamat datang. Saat ini, melalui Surat Keputusan Gubernur Banten, telah ditetapkan bahwa tarian selamat datang untuk menyambut tamu di Provinsi Banten adalah Tari Walijamaliha.
Tari yang diciptakan bersama-sama oleh sejumlah seniman Banten atas inisiasi Pemrov Banten melalui Disbudpar tersebut mencerminkan karakter masyarakat Banten yang terbuka, riang, ramah, hangat dan enerjik dalam suasana yang agamis. Hal itu sesuai dengan makna kata walijamaliha sendiri yang dalam bahasa Arab yang berarti daerah yang memiliki kecantikan atau daya tarik.
Singkat kata, Tari Walijamaliha adalah visualisasi perkenalan Banten yang sarat daya tarik dan potensi alam berlimpah, serta sejarah kesultanan yang agung dan religius islami. Pada tari ini pula digambarkan keragaman budaya yang berkembang di Banten seperti budaya Sunda, Jawa Serang, bahkan Arab dan Tionghoa.
Dalam upaya melestarikan sekaligus mengembangkan Tari Walijamaliha ini di lingkungan generasi muda, Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kota Serang, menggelar pelatihan Tari Walijamaliha bagi pelajar SMP dan SD di kota serang. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Kamis 19 April dan Jumat 20 April 2018 tersebut, berlangsung di Resto Kebon Kubil, Kota Serang.
Dibuka Kepala Dindikbud Kota Serang Akhmad Zubaidillah, pelatihan tari diikuti seratus pelajar yang merupakan perwakilan SMP dan SD di kota serang. Agara berjalan efektif, pelatihan dibagi kedalam beberapa kelompok yang masing-masing dilatih oleh seorang penari dari Sanggar Raksa Budaya Kota Serang. Adapun para murid yang mengikuti kegiatan ini merupakan murid pilihan yang di sekolahnya mengikuti eskul tari atau dikenal mempunyai bakat menari.
Setelah dinilai mampu menguasai Tari Walijamaliha ini, para peserta akan unjuk kebolehan secara kolosal di acara Hari Pendidikan Nasional Tingkat Kota Serang yang digelar pada 2 Mei 2018.
Lebih jauh lagi, para peserta diharapkan mampu menularkan keterampilan menari Tari Walijamaliha tersebut paling tidak kepada rekan-rekannya sesama pelajar di sekolah masing-masing.
Pada hari kedua pelatihan, para peserta sudah mulai terlihat menguasai Tari Walijamaliha. Per kelompok mereka pun menunjukkan hasil latihan di hari pertama sekaligus dievaluasi oleh tim pelatih. Selain itu latihan pun sudah digabungkan dan difokuskan pada penampilan yang akan mereka sajikan di acara peringatan Hardiknas Tingkat Kota Serang.
Ketertarikan dan fokus pada pelatihan yang cukup tinggi dari para peserta diapresiasi oleh Kabid Kebudayaan Dindikbud Kota Serang, Maya Rani Wulan. Namun begitu, Maya menyadari bahwa untuk menampilkan Tari Walijamaliha secara kolosal, tak mungkin dilakukan oleh seratus siswi SMP dan SD secara kompak hanya melalui 2 hari latihan. Untuk itulah, menjelang penampilan di peringatan Hardiknas Kota Serang, para peserta akan kembali berlatih di padepokan Raksa Budaya dan termasuk mengikuti gladi bersih di halaman Puspemkot Serang.
Terlepas dari atraksi menari Tari Walijamaliha yang oleh para pelajar SD dan SMP ini kelak sajikan, ada catatan dari kegiatan pelatihan tersebut yang penting bagi Dindikbud Kota Serang dan para pemangku kebijakan seni budaya lainnya di Kota Serang; yakni masih tingginya minat generasi muda untuk ikut melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya daerahnya sendiri.
Naskah: Wanoja
Kameramen: Akmal
Narasi: Jennie
Editor: G. Rame
KALAU SUKA SAMA TAYANGAN BERNUANSA KEARIFAN LOKAL BANTEN, SILAKAN SUBSCRIBE & LIKE YA….TERIMA KASIH